DERAI-DERAI CEMARA
Cemara menderai sampai jauh,
terasa hari akan jadi malam
Ada beberapa dahan di tingkap merapuh,
dipukul angin yang terpendam
Aku sekarang orangnya bisa tahan,
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
Tapi dulu memang ada suatu bahan,
yang bukan dasar perhitungan kini
Hidup hanya menunda kekalahan,
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah
SAJAK PUTIH
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar